Mau Tahu Cara Menulis Cerita Fiksi ?, Kepoin Yuk


Prakata Penulis 

Setelah lebih dari 20 pertemuan saya mengikuti pertemuan belajar menulis, maka materi pertemuan kali ini yang benar-benar saya tunggu “Kiat Menulis Cerita Fiksi.” Sayangnya saya terlewat mengikuti secara langsung kegiatan belajar hari ini, karena ada urusan penting yang harus saya selesaikan. Nah pagi ini selepas sahur dan subuhan dan saat kondisi obrolan di WAG belajar menulis sepi agar saya tidak lelah manjat bolak balik he he, saya manfaatkan waktu baik ini untuk merekam ilmunya dan abadikan, Insya allah ilmunya akan sangat bermanfaat untuk kemajuan menulis saya ke depannya. 


Profil Penulis 

Pada pertemuan belajar menulis pada hari ini Senin tanggal 3 Mei 2021 nara sumber hebat yang akan menyampaikan materi dalam kegiatan belajar menulis bernama Sudomo S.Pt alumni SI Universitas Diponegoro, pak Sudomo dikenal dengan nama pena Momo DM, beliau dilahirkan di Suko Harjo pada tanggal 27 Maret tahun 1975. Adapun keseharian nara sumber adalah sebagai guru IPA di SMP Negeri 3 Lingsar Lombok Barat NTB. Dijadikan nara sumber oleh Om Jay karena pak Momo sudah memiliki jumlah karya yang banyak dalam bidang menulis, terbaca lebih dari 10 buku karya pak Momo baik fiksi maupun non fiksi, juga lebih dari 10 prestasi dalam menjuarai lomba menulis, ada beberapa kali menjadi juara 1 lomba menulis cerita rakyat Sasak, wow pak Momo keren. Saya siap belajar pak Momo. Materi Seperti sudah sampaikan di atas materinya pada hari ini bahwa tema kita belajar pada hari ini adalah “Kiat Menulis Cerita Non Fiksi”

Materi

Pada awal paparannya pak Momo menyampaikan setelah membaca CV pak Momo paserta pasti bertanya kok bisa guru IPA menjadi penulis fiksi ? nah pak Momo sendiri heran tapi itulah kenyataannya he he, okelah pak Momo. Ternyata semua belawal dari sejak bergabungnya pak Momo dengan group anggotanya adalah semua penulis fiksi ditahun 2011, sering berdiskusi dengan komunitas menulis fiksi, sering juga mengikuti kelas-kelas menulis fiksi dan berlanjut mengikuti kegiatan belajar gelombang 16 belajar menulisnya Om Jay, karena ingin tampil beda pak Momo membuat resume dengan style dan khasnya beliau dalam bentuk fiksi, unik kan. Buku fiksi pertama pak mamo berjudul “Cermin”, dan berlanjut hingga tahun 2017 pak Momo mulai menulis cerpen secara duet bersama seorang penulis yang bernama Iin Sibarani hingga terbit buku cerpen duet pertama pak Momo. Tahun 2018 arah penulisannya dibelokkan dari cerpen gendre remaja menjadi gendre anak, hingga menjadi sebuah karyanya berjudul “Pahlawan Anti Korupsi”. Sejak itulah pak Momo menulis cerita anak hinnga saat ini. 

Mengapa menulis cerita fiksi ?

Ada beberapa alasan mengapa kita harus menulis cerita fiksi diantaranya : 
1. Salah satu aspek yang dinilai dalam Assesmen Kompetensi Minimum (AKM) adalah literasi teks fiksi, ini merupakan alasan utamanya 
2. Sebagai cara menemukan passion dalam bidang kepenulisan 
3. Sebagai upaya menyembunyikan dan menyembuhkan diri 
4. Sebagai jalan mengeksplorasi kemampuan menulis 


Apa saja syarat bisa menulis cerita fiksi ? 

Berikut adalah syarat-syarat agar bisa menulis cerita fiksi : 
1. Komitmen dan niat yang kuat 2. Kemauan dan kemampuan melakukan riset 
3. Banyak membaca cerita fiksi
4. Mempelajari Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) dan Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia (PUEBI) 
5. Memahami dasar-dasar menulis cerita fiksi 
6. Menjaga konsistensi menulis 


Apa saja bentuk cerita fiksi dan ciri-cirinya ? 

Berikut ada 7 bentuk cerita fiksi dengan ciri khususnya : 

1. Faksimini adalah cerita fiksi yang terdiri dari beberapa kata 2. Flash Fiction adalah cerita fiksi dengan jumlah kata khusus 
3. Pentigraf adalah cerita fiksi yang hanya terdiri dari tiga paragraph 
4. Cerpen adalah cerita fiksi yang terdiri dari <7.500 kata 
5. Novelette adalah cerita fiksi yang terdiri 7.500- 17.500 kata 6. Novela adalah cerita fiksi yang terdiri dari 17.500 – 40.000 kata 
7. Novel adalah cerita fiksi yang ditulis dengan lebih dari 40.000 kata. 

Apa saja unsur-unsur pembangun cerita fiksi ? 
1. Tema Tema adalah : 

1) Ide pokok cerita Tips menentukan tema : 

 Dekat dengan penulis 
 Menarik perhatian penulis 
 Bahan mudah diperoleh 
 Ruang lingkup terbatas
 2) Cara menentukan tema : 

 Menyesuaikan dengan minat 
 Mengangkat kehidupan nyata  Berimajinasi 
 Membaca 
 Mendengarkan curahan hati

3) Contoh tema : 

 Berkah Kejujuran 
 Pendidikan 
 Kemiskinan 
 Pengalaman siswa selama belajar di rumah 
 Perjuangan guru selama pembelajaran jarak jauh 
 Persahabatan Tiga Anak SD 

2. Premis Premis adalah : 

1) Ringkasan cerita dalam satu kalimat 

2) Unsur-unsur premis : 

 Karakter 
 Tujuan tokoh  Rintangan/halangan 
 Resolusi 

 3) Cara membuat premis  Premis adalah ringkasan cerita dalam satu kalimat yang terdiri dari karekter dan tujuan tokoh, rintangan atau halangan dan resolusi dan di tulis dalam satu kalimat utuh 

 Ini merupakan dasar kita mengembangkan tulisan menjadi satu cerita yang utuh 

 Tulis masing-masing unsur pembentuknya kemudian rangkai menjadi satu kalimat utuh 

4) Contoh premis 

 Seorang anak SD mengajak dua orang temannya melakukan perjalanan ke rumah kakeknya dan berusaha memperoleh pemahaman tentang materi IPA 3. Alur/plot 

5) Alur atau plot adalah struktur rangkaian kejadian dalam cerita 

6) Macam macam alur : 

 Alur maju 
 Alur mundur 
 Alur campuran 
 Alur flashback 
 Alur kronologis 

 1) Unsur-unsur alur/plot : 

  Pengenalan cerita 
 Awal konflik 
 Menuju konflik 
 Konflik memuncak/klimaks 
 Penyelesaian/ending Unsur-unsur alur atau plot urutannya bisa diubah tergantung pada jenis alur yang dipilih 

 4. Penokohan:

2) Penokohan adalah penjelasan selangkah demi selangkah penjelasan detail karakter dalam cerita 

3) Macam-macam tokoh : 

 Protagonis 
 Antagonis 
 Tritagonis 

 4) Teknik penggambaran tokoh :  Analitik 
 Fisik dan perilaku tokoh 
 Lingkungan tokoh 
 Tata bahasa tokoh dan penggambaran oleh tokoh lain 

5. Latar/ setting :

1) Penggambaran waktu, tempat dan suasana terjadinya peristiwa-peristiwa dalam cerita 
2) Jenis jenis latar : 
 Latar waktu 
 Latar tempat 
 Latar suasana 
 Latar social 
 Latar material 
 Latar integral 

 6. Sudut pandang :

1) Sudut pandang adalah cara penulis menempatkan dirinya terhadap cerita yang diwujudkan dalam pandangan tokoh cerita 
2) Macam-macam sudut pandang : 
 Orang pertama tunggal 
 Orang pertama jamak 
 Orang kedua 
 Orang tetiga tunggal 
 Orang ketiga jamak dan campuran 

Bagaimana kiat menulis cerita fiksi ? 

Berikut proses kreatif menulis cerita fiksi : 

1. Niat 
Niat adalah upaya memotivasi diri untuk mengawali dan menyelesaikan tulisan 

 2. Baca Upaya menemukan bahan belajar atau referensi berupa ide, pemilihan kata, serta gaya dan teknik penulisan 3. Ide dan gendre Tipsnya: 

 Segera catat saat ide muncul  Menemukan ide dengan cara mengembangkan imajinasi 
 Pemilihan gendre disesuaikan dengan yang disukai dan kuasai 

 4. Outline 

 Kerangka disusun berdasarkan unsur-unsur pemabngun cerita fiksi 
 Menentukan tema agar pembaca mengerti lingkup cerita fiksi kita 
 Membuat premis sesuai tema  Menentukan uraian alur/plot berdasarkan unsure-unsurnya 
 Menentukan penokohan kuat berdasarkan jenis dan teknik penggambaran watak tokoh dengan baik 
 Menentukan latar/setting dengan menunjukan sisi eksotis dan detail 
 Memilih sudut pandang dengan penceritaan yang unik 

 5. Menulis 

Menulis meliputi : 

 Membuka cerita dengan baik (dialog, kutipan, kata unik, konflik) 
 Melakukan pengenalan tokoh dan latar dengan baik dengan cara memaparkan secara jelas kepada pembaca 
 Menguatkan sisi konflik internal dan eksternal tokoh 
 Menggunakan pertimbangan logis agar tidak cacat logika dan memperkuat imajinasi 
 Memilih susunan kalimat yang pendek dan jelas 
 Memperkuat tulisan dengan pemilihan kata (diksi) 
 Membuat ending yang baik 

6. Swasunting 

 Dilakukan setelah selesai menulis 
 Jangan menulis sambil mengedit 
 Memfokuskan penyuntingan pada kesalahan pengetikan, pemakaian kata baku dan istilah, aturan penulisan, ejaan dan logika cerita 
 Usahakan menempatkan diri pada posisi sebagai penyunting agar tega menyunting tulisan sendiri 
 Jangan lupa menyiapkan Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) dan Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia (PUEBI) 

 7. Publikasi 

Pertanyaan peserta pelatihan belajar menulis : 

1. Dari moderator bu Sri Sugiastuti : 
Bagaimana sebaiknya outline untuk pentigraf jika ingin dijadikan buku antologi ? 

Jawaban nara sumber : Pentigraf tentu bisa menjadi antologi asal mengangkat satu tema besar atau tema sejenis dan outline nya sama dengan penulisan fiksi sebelumnya 

 2. Pertanyaan kedua dari bu Anita Bekasi 
Bagaimanaa caranya agar dalam membuat cerita penulis tidak terbawa dengan cerita yang sudah didengar dan dibaca selama ini ? 
Jawaban nara sumber : Sejatinya cerita anak abadi, yang membedakannya adalah cara penyajiannya. 

3. Pertanyaan selanjutnya datang dari bu Reni dari Bantaeng Sulsel 
Bagaimana cara menentukan konflik yang baik ?, apa kiatnya agar cerita tidak mengambang ? 
Jawaban nara sumber : - Tentukan konflik dasarnya agar tulisan nendang - Bangun jalan cerita yang rapi sejak awal - Cari referensi tentang konflik - Apakah endingnya sudah menjawab tujuan tokoh utama ? 

 4. Pertanyaan selanjutnya dari bu Soleh setiyowati dari Banyumas Jawa Tengah: 
Apakah dalam menulis fiksi harus mengunakan bahasa kias atau majas ? 

Jawaban nara sumber : Tidak perlu, fiksi memberikan kebebasan pada penulis untuk mengeksplorasi kata demi kata menjadi kalimat utuh dan kata yang kita pilih sesuaikan dengan gendre tulisan yang akan kita buat 

5. Pertanyaan dari sahabat pak Momo yaitu bu Aam Nurhasanah : 
Tolong berikan contoh dialog percakapan langsung dan dialog tak langsung ! 

Jawaban nara sumber : 
Kutipan dialog langsung “Dia tidak mencintaiku kata Budi sambil mengebrak meja” 

Kutipan dialog tak langsung , Dia tidak mencintaiku, begitu kata Budi padaku 

Demikian padat dan pentingnya semua materi pada hari ini, saya berharap semoga berbekal ilmu dari pak Momo saya bisa mewujudkan rencana saya untuk menuliskan novel. Akhir kata terimakasih pak Momo atas ilmunya semoga Allah mencatanya sebagai amal jariah, walau sedikit sedih karena tidak dapat mengikuti challenge yang bapak berikan. 

Selamat berkarya, Salam Guru Blogger Indonesia 
Tanggal pertemuan : 3 Mei 2021 
Resume ke : 
Gelombangg : 18 
Tema : Kiat Menulis Cerita Fiksi Nara sumber : Sudomo S.Pt Moderator : Sri Sugiastuti Peresume : Sri Hartati S.Pd.SD

Komentar

  1. Ulasan yang mantap, Bu. Akan lebih mantap lagi jika dielaborasikan dengan pengalaman pribadi penulis terkait dengan materi yang disampaikan. Banyak hal bisa dielaborasikan termasuk pengalaman dan kendala selama ini dalam menulis fiksi. Tabik.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Siap pak akan saya tambahkan sesuai pengalaman saya, terimakasih sudah berkenan mampir šŸ™

      Hapus
  2. Wah, ibu hebat sudah lebih dari 20 pertemuan. Mantablah bu, jadi deh bukunya ... šŸ‘šŸ‘šŸ‘šŸ‘šŸ‘šŸ‘

    BalasHapus
  3. Mantyl Bu Sri, semangat terus menulis šŸ’ŖšŸ˜˜

    BalasHapus
  4. Mantaps bu bu baanya hidup, menambah inspirasi buat sy šŸ‘šŸ‘

    BalasHapus
  5. Bunda Sri ini kalau menulis selalu runtut, saya suka sekali gaya menulisnyašŸ˜šŸ˜

    BalasHapus
  6. Mantab.... Semoga sukses menjadi seorang penulis

    BalasHapus
  7. Wow... bunda Sru luarbiasa, sudah 20 resume...šŸ‘šŸ‘ semangat bunšŸ’ŖšŸ’ŖšŸ’Ŗ lanjut jadi bukušŸŒ¹šŸ¤²

    BalasHapus
  8. waaah sudah resume ke 20 ya bu?? Alhamdulillah sebentar lagi.bisa dijadikan buku... semangat terus ibu..šŸ™šŸ’Ŗ

    BalasHapus
    Balasan
    1. Aamiin Ya Allah, terimakasih bu Weni šŸ„°šŸ™

      Hapus
  9. Wah dari awal sampai akhir terangkum dengan baik ini. Siap dijadikan buku ya. Yuk tetap semangat bun.

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Pantun Pendidikan. Oleh: Sri Hartati Said

Hadiah Terindah di Akhir Tahun 2021 dan Awal Tahun 2022