Buku Adalah Muara Sebuah Tulisan dan Mahkota Seorang Penulis
“Sesungguhya muara dari menulis itu adalah buku,
karena buku bersipat abadi,
dan
abadi menjadi alibi tak terbantahkan
atas kehadiran seorang anak manusia di muka
bumi ini”
(Thamrin Dahlan)
Siang ini matahari terlihat begitu garang,
menghembuskan panas menyengat, seolah-olah tak ingin membiarkan siapa saja
berada di luar rumah dan membuat siapa saja takut menghadapinya, termasuk tubuh
ini hingga rasa malas menguasai diri untuk beranjak pulang. Sudah terlihat teman
guru gelisah sambil melihat ke jam di dinding ruang guru. Walaupun melihat
teman-teman guru gelisah karena sudah waktunya untuk pulang, saya tetap belum
bergeming.
Ketika waktu sudah menunjukkan pukul 13.30 menit Wita, bersamaan
dengan masuknya pesan di WA group jika 15 menit kemudian jam belajar menulis Om
Jay gelombang 18 dimulai, saya tersentak dan seperti ada kekuatan yang
memberikan saya semangat untuk bergegas dan segera pulang. Saya tidak mau
ketinggalan lagi dalam mengikuti kuliah menulis. Sudah beberapa pertemuan saya
tidak menyetor resume akibat tidak bisa mengikuti kegiatan belajar menulis. Tiba
di rumah sepuluh menit kemudian, langsung menunaikan sholat zohor, tepat pukul
14.00 Wita saya sudah siap depan laptop untuk menerima pelajaran.
Profil Nara
Sumber
Bu Ditta menyampaikan salam dan menanyakan khabar peserta, lanjut
menyampaikan jika nara sumber pertemuan ini adalah bapak Haji Thamrin Dahlan SKM
M.Si adalah alumni Pasca Sarjana UI . Beliau dilahirkan di Tempino Jambi pada
tanggal 7 Juli 1952, beliau Purnawirawan Polri yang terakhir bertugas sebagai
Direktur Pasca rehabilitasi BNN dengan pangkat Kombes Pol. Saat ini bapak Haji
Thamrin Dahlan bapak M.Si adalah dosen dan penulis yang sudah aktif menulis
sejak tahun 2010, dan telah menerbitkan 37 judul buku. Beliau adalah pendiri
Penerbit Yayasan Pusaka Thamrin Dahlan (YPTD), selain itu beliau juga aktif di
Kompasiana. Saat ini bapak Haji Thamrin Dahlan bapak M.Si fokus membantu para
penulis menerbitkan buku ber ISBN tanpa biaya. Sampai saat ini YPTD telah
menerbitkan 210 judul buku. Adapun Motto menulis beliau adalah :
“PenaSehat
PenaKawan PenaSaran”
Berikut media komunikasi, Informasi dan edukasi YPTD :
Website : www.terbitanbukugratis.id
Email : thamrindahlan@gmail.com
Materi
Materi kali ini bertema “Buku Mahkota penulis, Buku Muara Tulisan”. Dalam
paparan materinya nara sumber menyampaikan, jika seseorang bisa berbicara maka
otomatis bisa menulis, yang artinya semua orang bisa menulis. Karena menulis
sesungguhnya adalah pekerjaan memindahkan apa yang dibacakan ke dalam peralatan
tulis menulis. Menurut nara sumber saat ini adatiga program yang sedang
digalakkan oleh YPTD untuk membantu penulis, terutama penulis pemula yaitu :
1.
Menerbitkan buku penulis yang sudah memiliki naskah sendiri
2. Menuliskan buku
postingan penulis secara aktif di website YPTD, www.terbitkanbukugratis.id
sampai berjumlah 40 tulisan
3. Menerbitkan buku Antologi berupa kumpulan tulisan
yang diposting dalam kurun waktu sebulan
Menurut nara sumber bahwa tulisan
ibarat air yang mengalir, tetes demi tetes bergabung dan akhirnya bermuara di
lautan, seperti itulah analogi sebuah buku. Buku sejatinya adalah kumpulan
tulisan yang terserak.
Lima Cara Menerbitkan Buku Secara Gratis
1. Sekali Duduk
Jadi Jika sudah duduk dan menulis maka janganlah meninggalkan tulisan sebelum
jadi.
Cara seperti ini bisa digunakan untuk menulis jenis artikel sebanyak tujuh
paragraf atau puisi Tips menulis sekali duduk jadi sebagai berikut :
- Upayakan
tidak meninggalkan tulisan
- Jangan hiraukan kesalahan ketik
- Ketika blank,
tinggalkan paragraph tersebut dan masuk ke paragraph baru
- Baca berulang-ulang
pada proses editing
- Sebagai penulis pemula cukup tulis lima paragraph saja
-
Sesegera mungkin posting di media social
Penulis juga disarankan untuk membuat
tulisan pendek-pendek yaitu :
- Upayakan maksimal 9 kata dalam 1 kalimat
-
Upayakan tulisannya seperti sedang berbicara atau bertutur kata
- Upayakan
tulisan harus mudah dimengerti dan dipahami oleh orang lain
- Tulisannya harus
runtut dan tidak menjelimet ( membuat orang lain/pembaca susah memahaminya)
2.
Taati kaidah 5W 1H Berikut adalah eman untur dasar yang harus terpenuli dalam
menulis :
1) What ( apa), pada bagian ini kita bisa menentukan peristiwa apa
yang sedang terjadi ? apa dampaknya ? kerugian apa yang ditimbulkan
2) Who
(siapa), tulisan ini bertujuan untuk memberikan informasi seputar orang-orang
yang terlibat dalam cerita yang ditulis
3) When (kapan) menceritakan waktu
kejadian yang ada dalam cerita berlangsung, sehingga pembaca dapat mengetahui
pasti waktu kejadiannya
4) Where (di mana ) , tempat terjadinya atau
berlangsungnya cerita yang ditulis
5) Why (mengapa) kita menuliskan peristiwa
tersebut supaya kita bisa menyampaikan pesan ke pembaca.
3. Sertakan Bukti
Liputan Original
Seorang penulis yang baik adalah penulis yang memiliki karakter
dalam tulisannya / artikel. Karakteristik penulis jika dilihat dari bentuk
tulisan / artikelnya bisa dikategorikan sebagai berikut :
1. Artikel berbentuk
Deskriptif
Adalah artikel yang hanya sebatas menggambarkan atau melaporkan (to
describe), azas 5W 1H/namun tidak memecahkan masalah
Contohnya :
- Reportase
-
Liputan
- Laporan
2. Artikel bentuk Eksplanatif
Adalah artikel yang menjelaskan
atau menerangkan dan mengupas permasalahan secara mendalam/ilmiah, obyektif dan
bertanggung jawab
Contohnya :
Karya Ilmiah berupa
- Skripsi
- Tesis
- Disertasi
- Jurnal
- Opini : meliputi Ipoleksosbudhankam
3. Artikel Fiksi
Adalah kebebasan
menuangkan inspirasi dunia maya sebagai bagian tak terpisahkan dari seni
Contohnya :
- Puisi
- Novel
- Cerbung
- Cerpen
- Pantun
Sebagai penulis pemula
penting mengetahui “Keajaiban Tiga Rahasia Jurnalis”
1. Bahwa setiap tulisan
memiliki roh, maksudnya sebuah tulisan akan hidup dengan syarat karya ketik
disyiarkan ke media social. Ketika sebuah tulisan dibaca lalu diberi komentar,
apakah komentarnya positif atau negatif maka seseorang sudah berhasil jadi
penulis non buku harian
2. Biarlah buku itu membela dirinya sendiri, Buya HAMKA mengatakan “Biarlah Buku itu Menemukan Takdirnya”
3. Surprise/tak terduga
“Biarlah tulisanmu membela dirinya sendiri,
Biarlah bukumu itu mengikuti
takdirnya”
(HAMKA )
Selamat berkarya, Salam Guru Blogger Indonesia
Tanggal
pertemuan : 21 April 2021
Resume ke : 16
Gelombang : 18
Tema : Penerbit Mayor
Nara sumber : Haji Thamrin Dahlan SKM M.Si
Moderator : Ditta Widya Utami S.Pd.Gr
Peresume : Sri Hartati S.Pd.SD
Komentar
Posting Komentar