Vaksin dan Sedikit Drama


Istilah-istilah yang berhubungan dengan covid 19

Sejak pandemi Covid 19 mewabah, banyak istilah baru bermunculan mengikutinya, sebut saja PDP, ODP, OTG, PSBB, Hert Immunity, social Distancing, Isolasi, Karantina, Flattening the curve, Physical Distancing, WFH, tes swab, PCR,positif, epidemic, pandemic, local transmission, rafid, Swab dan terakhir yang masih menjadi trending topic adalah vaksin. 

 

Vaksin itu apa sih?

 

Mengutip dari Web MD bahwa vaksin adalah produk biologi dari virus yang dilemahkan atau sudah mati. Nah loh,ternyata vaksin itu adalah virus ? eiit tenang dulu, memang virus tapi virus yang sudah  dilemahkan dan sudah mati. Tujuan divaksin adalah untuk membentuk antibodi hingga tubuh terbantu mengenali virus asli, hingga terbentuk system imun yang bisa melawan virus asli tadi. Jadi sekarang sudah tahu vaksin itu apa kan ?

 

Apa tujuan vaksin diberikan ?


Sudah pastilah tujuan diberikanya vaksin adalah untuk mengurangi penularan covid 19 terhadap orang lain, selain itu pemberian vaksin adalah untuk mencapai kekebalan di masyarakat ( herd immunity). Jadi itulah tujuan vaksin diberikan semata-mata untuk melindungi masyarakat dari serangan virus covid 19.

 

Siapakah sasaran menerima vaksin ?


Saat ini vaksin sudah dilakukan dalam dua tahap yaitu tahap satu dan tahap dua. Sasaran tahap pertama menyasar tenaga kesehatan, sedangkan sasaran tahap kedua adalah  kelompok masyarakat yang memiliki interaksi, aktivitas dan mobilitas yang tinggi..  

 

Testimony penerima vaksin

Penulis termasuk penerima vaksin tahap kedua dan hari yang ditentukanpun tiba, tepatnya tanggal hari Senin, 12 April 2021, berangkatlah ke puskesmas yang sudah ditunjuk.sesampai di sana langsung diarahkan ke meja 1 yaitu meja pendaftaran dan verifikasi. Sampai disana petugas mencatat nama setelah kita menunjukkan etiket hasil registrasi ulang dan KTP.

Selanjutnya diarahkan ke meja dua untuk melakukan pemeriksaan kesehatan. Petugas mengecek tensi, menanyakan kondisi kesehatan dan menanyakan kondisi  penyakit tertentu saat itu dengan mengajukan beberapa pertanyaan.

Nah dimeja dua ini setelah tensi saya diperiksa entah karena tegang taku divaksin atau memang tensi saya naik sebelum sampai puskesmas, tiba-tiba hasil pemeriksaan menunjukkan jika tensi saya 180, petugasnya mengatakan jika tensi di atas180 tidak boleh divaksin lalu petugas meminta saya untuk istirahat sejenak ke tempat yang sudah disediakan, beberapa saat kemudian saya dipanggil kembali untuk dicek tensinya dan ternyata tensi 160, begitu saya dengar petugas melaporkan ke teman disebelahnya. Jujur sejak dari rumah rasa takut begitu menguasai diri saya, jika boleh memilih saya tidak mau divaksin murni karena alasan tidak berani. Setiap bertemu jarum suntik selalu terjadi sedikit drama, termasuk saat itu. Saya berusaha meyakinkan dokter jika saya ada merasakan beberapa keluhan, intinya saya berharap dokter mengatakan ibu gak usah divaksin. Aaah ternyata saya cuman bisa ngarep, dokter langsung mengatakan “Aman bu, silahkan selanjutnya divaksin” maka putuslah harapanku

Dengan mengucapkan bismillah saya melangkah ke meja tiga untuk divaksin. Petugas meminta saya untuk menyingkap sedikit pakaian bagian pundak kearah lengan lalu menyuntik saya, rasanya tidak sakit sama sekali malah  lebih berasa jika digigit semut.

Terakhir saya diarahkan ke meja empat untuk diobservasi selama 30 menit, setelah mendapatkan sms notif dari 1199 lalu diserahkan kartu vaksinasi manual untuk diperlihatkan pada vaksin tahap dua.

 

Warning


Perlu menjadi perhatian bahwa kalaupun sudah divaksin harus tetap mematuhi protokol kesehatan  ( 3M) ya yaitu tetap memakai masker, selalu menjaga jarak dan menghindari kerumunan dan mencuci tangan pakai sabun.

 

 

 

.

 

 

Komentar

  1. Ternyata, yang ditakutkan tidak terjadi 'kan? Masa jarum suntik yang sekecil itu takut? Hehe..

    BalasHapus
  2. Wkwkwk tapi lumayan pak, sampai keringat dingin dan pucet saya

    BalasHapus
  3. Alhamdulillah saya sudah di njussss sama jarum vaksin.
    Tapi informasi tentang rasa suntikan seperti digigit semut tidak terbukti. hehehehehe
    Sehat selalu ya Bu

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hehe emang rasa apa pak...oh iya terimakaaih karena sudi mampir dan meninggalkan jejak

      Hapus

  4. Mendengar berita2 org yg terjangkiti wlpn sudah divaksin, jd gmn gituh..

    BalasHapus
    Balasan
    1. Benar Ambu, makanya saya walaupun sudah vaksin tetep protektif soal 3M, karena gak jaminan kita tidak terpapar , cuman dari penjelasanx sakitnya lebih kurang dibanding orang yg tidak peenah divaksin

      Hapus
  5. Dama buk...jarum sekecil itu mendafak mmbuat saya panas dingin .n... Hehe..

    BalasHapus
    Balasan
    1. He he benar bund tapi Alhamdulillah bisa terlewati dan aman, moga demikian tahap selanjutnya

      Hapus
  6. Selamat sudah divaksin. Saya masih termasuk yang harus menunggu. Sehat selalu.

    BalasHapus
  7. Selamat bagi yg di vaksin kalau saya hanya bisa membetuk anti bodi sendiri karena saya punya sakit bawaan

    Mohon koreksi tulisan saya
    https://hernisbanah.blogspot.com/2021/04/victoria-di-bulan-suci-ramadhan.html

    BalasHapus
  8. Saya belum dapat jadwal vaksin. Masih menunggu. Kapan ya?

    BalasHapus
  9. Hehe...masih takut ya Bu. Untungnya sudah lanjut divaksin ya

    BalasHapus
    Balasan
    1. Sangat takut pak, Insya Allah tgl 10 Mei 2021 tahap kedua, semoga aman

      Hapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Hadiah Terindah di Akhir Tahun 2021 dan Awal Tahun 2022

Ya Allah...Tunai Sudah Janji Bakti

Cara Membangun Mental dan Naluri Penulis