Mengenal Penerbit Mayor
Profil Nara Sumber
Pada hari ini, Rabu tanggal 28 April 2021 kelas belajar menulis Om Jay sudah memasuki pertemuan ke -12. Dari Mr.Bams yang bertindak sebagai moderator diketahui kalau nara sumber hebat kali ini beliau adalah bapak Edi S Mulyanta S.Si.M.T, lahir di Jogjakarta pada tanggal 4 Mei tahun 1969.
Kondisi Dunia Penerbitan Saat ini
Sebelum bergabung ke Penertbit Andi, Pak Edi S Mulyanta adalah awalnya adalah seorang penulis lepas, namun 20 tahun belakangan beliau bergabung dan menangani penerbitan di Penerbit Andi.
Sejak bergabung dengan penerbit Andi, baru setahun belakangan, sejak pandemi mewabah, pak Edi S Mulyanta dan perusahaannya merasakan pengalaman yang luar biasa, pandemi merubah perputaran bisnis disemua bidang, termasuk di industri penerbitan buku.
Namun Alhamdulillah angin segar mulai dirasakan sejak bulan Maret 2021, karena kegiatan penerbitan sudah mulai berjalan normal seperti biasa, walaupun akibat pandemi masih menyisakan tantangan yang tidak mudah diselesaikan dalam waktu dekat. Permasalahan ini dirasakan oleh semua penerbit, baik penerbit Mayor maupun penerbit Minor’, termasuk penerbit Andi.
Kondisi Terkini Dunia penerbitan
Menurut pak Edi S Mulyanta bahwa dunia penerbitan adalah dunia bisnis semata yang tentunya diikuti dengan idealisme di dalamnya, dan setiap penerbit memiliki visi dan misi yang berbeda-beda, namun yang dinomorsatukan tetaplah keuntungan.
Outlet utama bisnis penerbitan adalah pasar yaitu toko buku yang merupakan soko guru dari bisnis penerbitan, meski demikian pasar lain di luar pasar toko buku tidak dapat dikesampingkan dan dianggap remeh.
Undang-Undang Perbukuan
Undang-Undangg tentang Perbukuan
Sistem perbukuan di Indonesia diatur di dalam Undang-undang Nomor 3 tahun 2017, di sini dijelaskan dengan gamblang tentang sistem perbukuan di Indonesia. Dikatakan bahwa
Sistem perbukuan adalah tata kelola perbukuan yang dapat dipertanggung jawabkan dan terpadu yang mencakup perolehan naskah, penerbitan, percetakan, pengembangan buku elektronik, pendistribusian, penggunaan, penyediaan dan pengawasan buku.
Saat ini yang menjadi kendala bagi penerbitan adalah pendistribusian materi yang telah di proses yang bertujuan untuk meningkatkan literasi baca di Indonesia. Ke depan baik penerbit mayor maupun penerbit minor dapat berperan saling melengkapi dalam memenuhi amanat undang-undang ini.
Karena buku merupakan luaran atau outcome yang diakui oleh undang-undang sebagai syarat dalam pemenuhan kewajiban baik guru, dosen maupu tenaga-tenaga di pemerintahan
Masih menurut Undang-undang Nomor 3 Tahun 2017 bahwa
Literasi adalah kemampuan untuk memaknai informasi secara kritis, sehingga setiap orang dapat mengakses ilmu pengetahuan dan teknologi sebagai upaya dalam meningkatkan kualitas hidupnya.
Tugas penulis adalah menghasilkan naskah buku yang memenuhi kriteria bagi penerbit.
Naskah buku adalah draf karya tulis dan/ atau karya gambar yang memuat bagian awal. Bagian isi dan bagian akhir
Buku adalah karya tulis dan / atau karya gambar yang diterbitkan berupa cetakan berjilid atau berupa publikasi elektronik yang diterbitkan secara tidak berkala.
Berikut beberapa undang-undang yang memperkuat posisi buku adalah:
1. Undang-undang Nomor 12/2012 Perguruan Tinggi pasal 46 ayat 2… Hasil penelitian wajib disebarluaskan…dipublikasikan (dalam bentuk buku ber ISBN).
Manfaat buku ber ISBN adalah
1) Identitas sebuah buku
2) Sarana promosi
3) Alat untuk memperlancar arus distribusi
4) Saraana temu kembali informasi
5) Meningkatkan point angka kredit untuk kenaikan pangkat/golongan dosen sekaligus mebjadi salah satu alat ukur untuk penilaian akreditasi universitas.
2. PermenPAN 26/2009 Jabatan dan Fungsional Guru dan Angka Kredit, pasal 11 ayat c-2 Publikasi buku ber ISBN
Setiap penerbit mengajukan nomor ISBN ke Perpustakaan Nasional dan perpustakaan nasional memberikan penanda tertentu dalam ISBN untuk menentukan skala produksi penerbitanya, sedangkan skala produksi menunjukkan kemampuan output buku yang dihasilkan serta kemampuan distribusi ke masyarakat luas.
Inilah struktur ISBN sebagai penanda perpusnas dalam mendistribusikan nomor buku secara individual.
Dari sinilah timbul istilah penerbit mayor dan penerbit minor.
Adapun tugas penerbit adalah mendapatkan naskah yang dapat diproses menjadi buku untuk menghasilkan keuntungan sehingga bisnis penerbitan dapat berkembangdan meningkatkan literasi bagi masyarakat secara umum.
Penerbit akan mengelolah naskah buku tersebut menjadi komoditas berupa buku cetakan maupun buku elektronik menyesuaikan perkembangan zaman.
Penerbit Indonesia mempunyai organisasi namanya IKAPI ( Ikatan Penerbit Indonesia)dan memiliki tanda nomor keanggotaan IKAPI, sebaiknya jika menggunakan penerbit maka gunakan penerbit yang sudah menjadi anggota IKAPI.
Menurut pak Edi S Mulyanta saat ini perusahaan Penerbit Andi sedang mengembangkan penerbitan digital untuk mengantisipasi perkembangan zaman yang semakin nyata terlihat arahnya ke depan. Ke depan buku digital akan menyatukan mindset penerbit mayor maupun minor, sehingga tidak ada lagi dikotomi, yang ada adalah penerbit dengan kekhasan visi dan misi masing-masing untuk meningkatkan literasi bangsa.
Penerbit saat ini sedang mereposisi diri untuk tetap bertahan sehingga penerbit berinovasi dengan membuka saluran-saluran promosi baru untuk tetap mengobarkan semangat literasi di perbukuan. Saluran digital diharapkan dapat menjadi alternatif untuk tetap berkembang mendistribusikan ilmu pengetahuan.
Untuk Penerbit Andi adalah penerbit buku yang menerbitkan buku hamper 70% berupa buku pengayaan pendidikan dari dasar sampai perguruan tinggi, sedangkan 30% sisanya bertema umum, saat ini juga Penerbit Andi sedang mengembangkan Channel TV Andi di Youtube juga mengembangkan Production House Andi Academy dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa melalui penerbitan buku.
Peserta disarankan untuk tetap mengirimkan naskah ke penerbit-penerbit baik mayor maupun minor, karena peluang akan selalu ada. Peserta diharapkan dapat menghasilkan tulisan buku yang ber ISBN, supaya tidak ditelan zaman.
Ke depan buku-buku akan disalurkan ke media e-book, untuk media printing offline akan semakin berkurang jumlahnya, ini memerlukan persiapan yang baik karena hal ini membutuhkan keahlian yang berbeda dengan sebelumnya.
Sebagaii closing statement pak Edi S Mulyanta menyampaikan :
“Tulislah jejak yang bapak ibu alami dengan media apapun, akan tetapi buku yang akan tetap menjadi keabadian yang akan merekam jejak penelusuran petualangan bapak ibu di dunia ini.”
Selamatt berkarya
Salam Guru Blogger Indonesia
Tanggal pertemuan : 28 April 2021
Resume ke : 20
Gelombang : 18
Tema : Penerbit Mayor
Nara sumber : Edi S Mulyanta S.Si.M.T
Moderator : Bambang Purwanto S.Pd
Peresume : Sri Hartati S.Pd.SD
Wah, ibu sudah sampai di resume ke-20 yah. Berarti sudah layak diterbitkan ini. Selamat yah, Bu!!!
BalasHapusAamiin, mhn bantu doa ya bu
HapusSip, keren Bu...
BalasHapusTerimakasih bu Tuti
HapusWow tulisan yang cersas bunda, mengklasigikasi tulisan agar pembaca mudah memahami adalah jurus jitu menulisπ selamat bundaπ
BalasHapusTerimakasih bu May cantik, kalau kata Om Jay sedang mencari karakter he he ❤️π
HapusBunda Sri, tak kalah hebat resumenya, sukses selalu BundππΉ
BalasHapusTerimakasih bu Asnati ayang ❤️π
Hapuswaah...mantap bu....dengan point point penyampaian materinya...ππ
BalasHapusTerimakasih bu Weni cantik ❤️π
HapusMantuil buk....semangat
BalasHapusTerimakasih π
HapusKeren selalu bu, tapi bukannya pertemuan ke 11 ya π
BalasHapusSemangaattt ...
Hebat sudah resume yg ke20. Semoga lekas jd bukunya
Saya ikut gel.17 akhir bu Anita, jadi nyambung d gel 18
HapusResume ke 20 benar kan bun? Sudah layak disusun buku bun.
BalasHapusInsya Allah bund terimakasih ❤️π
HapusMenarik sekali resume nya bu. Sangat suka sekali. Kalau benar resume k 20 berarti bikin buku lagi bu. Semangat terus berkarya ibu.
BalasHapusTerimakasih bu, sukses juga buat bu Okmi ya❤️π
HapusMantab bu.. selalu semangat menulis.. sukses dan sehat selalu
BalasHapusAamiin Ya Allah, terimakasih pak sudah berkenan mampir dan memberi saya support
Hapus