PAK KHAMDAN DALAM DEDIKASI DAN PRESTASI

Sejak subuh hujan deras mengguyur kota Sumbawa, hingga malam hari hujan belum juga reda, di beberapa tempat di kota Sumbawa yang posisinya dataran rendah, sudah terdengar khabar dilanda banjir. Ya Allah membayangkan saudara saudara dalam kebanjiran menyadarkan saya untuk selalu bersyukur karena nasib saya yang posisi rumahnya berada di ketinggian masih jauh lebih beruntung jika dibandingkan dengan saudara dan warga lainnya yang kebanjiran. Saya tidak menyalahkan hujan, karena memang sudah musimnya tiba, saya hanya berdoa pada Allah, semoga hujan yang datang membawa manfaat bagi kami makhluk yang ada di bumi. Aamiin Ya Allah. Masih dalam suasana hujan lebat bahkan sesekali disertai angin kencang, saatnya saya mulai membuka WA dan langsung menuju kelas belajar menulis untuk mengikuti  pelajaran menulis malam ini. Malam ini seperti yang saya baca di poster yang dikirim ke group bahwa tema belajar kita adalah "MENJADI GURU BERPRESTASI dan BERDEDIKASI DI DAERAH 3T",   membaca temanya  saja saya sudah yakin bahwa nara sumber kita pada malam ini pastilah seorang yang sangat luar biasa baik dalam dedikasi maupun prestasi. Dan ternyata benar, membaca CV beliau yang ternyata lahir di tahun yang sama dengan saya, yang artinya usia saya sama dengan beliau, namun saya dan beliau sungguh jauh berbeda ( he he, seperti penggalan syair salah satu lagu dangdut terkenal ), saya yang minim prestasi padahal bertugas di tempat dengan fasilitas serba tersedia sedangkan beliau kebalikannya, bertugas di daerah 3T, namun berdedikasi tinggi, hingga siapapun pasti akan setuju jika beliau di sebut sangat menginspirasi, itu semua di dukung dan dibuktikan dengan prestasi yang beliau peroleh. Pembaca tentu penasaran kan tentang siapa nara sumber hebat itu, beliau adalah bapak Khamdan Muhaimin S.Pd Gr seorang guru sekaligus wakil kepala SMPN 5 Sambi Rampas Kab. Manggarai Timur, Provinsi NTT, dan moderatornya adalah bapak Bambang Purwanto yang biasa dipanggil Mr.Bambs

Pak Khamdan memulai pelajaran dengan memberikan salam dan menyapa semua peserta, lalu menyampaikan kalau beliau akan berbagi pengalaman selama bertugas di daerah terpencil dengan tema menjadi guru berprestasi dan berdedikasi di daerah 3T (Terdepan, terluar dan tertinggal)

Beliau mengabdi di daerah 3t (terdepan, terluar dan tertinggal) sejak tahun 2015 sampai sekarang kurang lebih selama 6 Tahun. Dalam penjelasannya pak Khamdan mengajak peserta untuk membayangkan bahwa di tempat beliau bertugas, yang  tidak ada aliran listrik, sinyal susah, air susah, jalan rusak mendaki menurun sedangkan mata pencaharian orang tua berkebun/petani kopi yang hasil panennya satu tahun satu kali, ekonomi orang tua siswa adalah golongan ekonomi menengah ke bawah. Desa tempat beliau bertugas terdiri dari 7 kampung yang lokasinya berjauhan perkampung. Saya tersentak mengetahui  pengalaman sekaligus perjuangan beliau mengabdi di daerah 3T. Untuk menuju ibu kota kab. membutuhkan waktu kurang lebih 4 jam. Jadi kalo mau makan bakso, mie ayam,sate dkk pak Khamdan harus ke kota dulu, tetapi semua itu dinikmati oleh beliau karena dengan menikmati dan mensyukuri proses kehidupan ini semua terasa ringan, bapak benar, hanya dengan bersyukur  yang membuat kita bisa menjalani hari hari dengan senang.

Pak Khamdan melanjutkan kembali ceritanya bahwa untuk bertahan hidup beliau dan warga di tempat beliau bertugas tidak pernah atau jarang sekali membeli sayur ke kota karena mereka menanam sendiri untuk dijadikan makanan sehari hari, karena untuk membeli menurut beliau tidak mungkin, karena ke pasar saja jauh sekali. Mereka menanam labu,  singkong, kubis, buncis, daun pepaya. Adapun dari semua jenis makanan yang berasal dari tanaman tersebut, yang menjadi makanan favorit beliau adalah daun singkong, labu beserta daunya karena tumbuh setiap saat (tidak mengenal musim) sedangkan kubis menunggu musim kemarau. Nah untuk lauk pauknya beliau dan warga di sana biasanya dengan telur, mie instan, ikan asin, ikan basah kalo musim ikan dan ayam pedaging. Selain menceritakan tentang cara bertahan hidup, pak Khamdan juga menceritakan tentang adat istiadat warga tempat beliau bertugas dan masih dijalankan dengan sangat baik oleh warga di sana , diantaranya  adalah :
1. Irong, tidak boleh berteriak, menyalakan api, ribut, selama 1-2 hari, tujuanya adalah supaya hasil panen melimpah.
2. Acara mbaru dor, adalah masuk rumah baru mereka menggunakan berbagai acara adat.
3. Kepok tuak adalah adat menyambut kedatangan tamu dengan berbicara adat menggunakan tuak, rokok dan ayam kampung. Ungkapan ketulusan orang disini menerima tamu dan kegembiraan menyambut tamu baru.
4. Makan padi baru, acara pesta sekolah dll.

Dalam keadaan serba keterbatasan tentu banyak sekali persoalan dan masalah dan tantangan yang ditemui pak Khamdan, semua persoalan dan masalah  yang ditemui ditulis beliau dalam sebuah buku catatan. Beliau belajar menulis dari masalah..."setiap menemukan persoalan/masalah di daerah 3t saya rangkum/tulis. Tidak hanya menulis masalah saja akan tetapi juga memberikan solusi melalui tulisan maupun Tindakan", demikian di sampaikan pak Khamdan. 

Pak Khamdan menulis karena ingin pendidikan di daerah khusus atau daerah terpencil yang masih serba kekurangan dari berbagai akses dapat diperhatikan oleh pemerintah. Dan pak Khamdan berharap dengan menulis tentang perjalanan di daerah 3T dapat memotivasi para guru-guru yang berjuang di garis depan daerah terpencil supaya terpacu semangat para pendidik untuk berinovasi dan  menginspirasi walaupun di daerah terpencil. Ini sejalan dengan Motto beliau : “Sebaik manusia adalah yang bermanfaat untuk orang lain”.


Pak Khamdan mulai menulis tepatnya tahun 2016. Menulis tentang berbagai  tantangan dan solusi menjadi pendidik di daerah 3t. Pertama kali menulis langsung mengantarkan beliau menjadi finalis (10) besar kegiatan Simposium GTK 2016 di Jakarta yang diselenggarakan oleh Kemdikbud RI. Suatu prestasi yang sangat luar biasa, yang merupakan hasil dari kerja nyata beliau dalam berjuang mencerdaskan anak didik dan lingkungan tempat beliau bertugas.

Perjuangan sekaligus prestasi pak Khamdan tidak berhenti sampai di situ saja, di daerah 3T beliau juga mendirikan rumah belajar, yang didirikan tahun 2016 sampai sekarang.  Biasanya sebelum adanya rumah belajar, anak-anak setelah pulang sekolah ,makan, istirahat sebentar kemudian ke kebun untuk ambil kayu bakar dan sayur kemudian pulang makan malam dan tidur karena kelelahan sehingga tidak sempat belajar. Ketika melihat kondisi itu maka pak Khamdan tergerak mencari solusi dan bertindak mendirikan rumah belajar.tujuannya  supaya anak- anak semangat dalam belajar. Di rumah belajar pak Khamdan  menyajikan kegiatan seperti: les matematika, membaca buku, menggambar, mewarnai, bulu tangkis , bola voli, puzzle dll. Sedangkan malamnya pukul 19.30 wita anak-anak juga dapat belajar mengoperasikan laptop dan akses internet gratis di rumah belajar. Dan yang membuat beliau senang, rumah belajar pernah mendapatkan kiriman buku dari mba Najwa Shihab sebagai duta baca Indonesia. Dan mengunggah kegiatan rumah belajar beliau ke instagramnya mbak Najwa Shihab. 

Selain itu beliau juga menjadi relawan di daerah 3T dengan membuat dan mengajukan proposal bantuan ke berbagai instansi baik negeri maupun swasta. Yayasan, kampus, komunitas, media online, perpustakaan daerah, nasional, lalu menjalin kerja sama dengan mereka. Kemudian setelah mendapatkan apa yang diharapkan, beliau mewakili donator membagikannya kepada sasaran seperti membagikan flashdisk vidio pembelajaran program kirim ke sekolah SD, SMP dan SMA, membagikan seragam sekolah, buku bacaan, alat tulis ke sekolah SD, SMP dan SMA di tempat beliau mengabdi, membagikan mukena, Al_quran, iqro, buku, karpet masjid ke umat muslim minoritas di masjid fatahillah. Selain donatur lokal beliau juga mewakili donatur dari luar Manggarai sepertj dari Jawa. Selain itu yang tak kalah hebatnya beliau juga berhasil membuat dua sumber mata air dan 4 bak penampung air untuk warga sekitar yang kekurangan air di daerah 3T. Masya Allah, mendengar cerita beliau saja saya ikut bangga, terharu sekaligus iri dan sangat malu pada diri, setelah mengetahui dedikasi dan keikhlasan beliau dalam melaksanakan tugasnya. Seperti malam sebelumnya, kembali saya bertemu dengan orang yang sangat luar biasa iklas dalam pengabdiannya

Seperti sudah disampaikan di awal, bahwa sekolah tempat pak Khamdan  bertugas  merupakan daerah 3T  yang sinyal saja susah kadang blank sinyal 3 hari, dan itu sudah saya buktikan tadi saat beliau menyampaikan materi, beberapa kali mohon maaf atas sinyal yang jelek, hingga saya bisa membayangkan jika 3 hari tanpa HP, oleh karena itu kembali beliau menginisiasi sekolah berbasis digital seperti : Computer Based Tes offline dan pemilihan ketua Osis  offline dan itu  pertama kali dilaksanakan di sekolah beliau dan pertama kali juga di kab. Manggarai Timur, cara kerja ini digital akan tetapi tanpa menggunakan sinyal dan kartu perdana, selain itu beliau memelopori terbentuknya kelompok belajar mini di setiap kampung.


Atas kerja kerasnya kembali pak Khamdan mendapatkan  Prestasi dan di nobatkan menjadi Guru SMP Inspiratif Tingkat Nasional 2020 yang diselenggarakkan oleh Dirjen GTK Kemdikbud di Hotel Serpong, Tangsel. Pak Khamdan sempat mendoakan peserta, semoga yang akan menggantikan prestasi pak Khamdan selanjutnya, Aamiin Ya Rabbal Alaamiin, Saya Aamiinkan.

Sebagai penutup cerita beliau mengharapkan agar peserta
terus mengabdi dimanapun berada, ilmu yg kita berikan akan berdampak pada generasi berikutnya, guru tidak hanya mengajar tetapi juga bisa berkontribusi bagi lingkungan sekitar yang membutuhkan, terus menjadi teladan bagi anak didik, terus berkarya, berinovasi dan menginspirasi, selamat mengabdi, semoga sehat selalu dan berusaha memberi manfaat kepada orang lain. Pertemuan luar biasa malam ini diakhiri dengan salam penutup.

Komentar

  1. Resume yang lengkap, luar biasa
    semangat berkarya, semangat menginspirasi

    BalasHapus
    Balasan
    1. Terimakasih pak, ttp saya mohon maaukan dan sarannya pak

      Hapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Hadiah Terindah di Akhir Tahun 2021 dan Awal Tahun 2022

Ya Allah...Tunai Sudah Janji Bakti

Cara Membangun Mental dan Naluri Penulis