Komitmen Menulis dan Berkarya di Blog

Modal nekad, itulah kata yang tepat untuk saya mengawali tulisan ini, gimana tidak, saya  yang berani bergabung dengan group Belajar Menulis PGRI Gel.17,  yang dibuat oleh Om Jay seorang penulis senior. Padahal saya sama sekali bukan penulis, hanya pernah sekali menulis karena mengikuti tantangan menulis yang diadakan oleh harian lokal di daerah saya "Radar Sumbawa" tahun 2019 lalu, sebagai apresiasi media tersebut terhadap dedikasi guru sebagai ujung tombak dunia pendidikan


Sejak kecil sering berkhayal pengin punya buku hasil karya saya yang dipajang di toko buku terkenal.  Malam ini pertemuan pertama saya ikut belajar. Nara sumber malam ini sangat hebat dan viral yaitu pak Dedi Dwitagama  beliau adalah seorang blogger terkenal dan keseharian beliau menjadi guru bidang studi matematika di SMA 50 Jakarta.


Moderatornya juga  tak kalah hebatnya adalah pak Bambang Purwanto atau yang biasa dipanggil Om Bambs. Itu yang diperkenalkan oleh Om Jay, adapun tema pertemuan malam ini adalah *Komitmen menulis dan berkarya melalui blog yang menggoda*


Membaca temanya saya langsung drop, gimana nih, baru gabung mau belajar nulis langsung belajar tentang blog, sementara saya sendiri belum punya blog ?, ... Ah biarlah gapapa ikut aja dulu, gimana gimananya nanti saja saya pikir, kalau memang saya tak sanggup, toh saya sendiri yang minta bergabung di group, tinggal pamit sama anggota group secara baik baik, seperti kehadiran saya juga yang diterima dengan baik....saya bisa  beralasan tak sanggup lalu leave group beres kan ...saya bicara sendiri dalam hati.

Pelajaran dimulai dengan salam yang disampaikan oleh pak Dedi melalui pesan suara. Pak Dedi langsung mengundang kita untuk mengajukan pertanyaan yang berhubungan dengan tema, sembari beliau memberi penjelasan jika ada pertanyaan, peserta boleh menyela untuk bertanya, maka bermunculanlah pertanyaan pertanyaan hebat dari peserta.

Pak Dedi menjelaskan, Blog adalah bentuk aplikasi web yang berbentuk tulisan-tulisan pada sebuah halaman web. Tulisan-tulisan ini sering kali dimuat dalam urutan isi terbaru dahulu sebelum diikuti isi yang lebih lama, meskipun tidak selamanya demikian. Wikipedia

Sejarah blog, mulai 2003, ditemukan oleh Evan Williams, lahir di Nebraska pada 31 Maret 1972. Sebenarnya sebelum blogger.com dilaunching, di Indonesia sudah ada aktifis media yang menulis di web berbasis mesin, dulu berupa website biasa polanya mirip blog, tetapi lebih ramai lagi th 2004 setelah blogger ditemukan.

Sebagai guru jika ingin menggunakan blog sebgai media pembelajaran, maka yang perlu disiapkan adalah bahannya berupa meteri pembelajaran dalam bentuk apa saja spt wodp, power poin, foto, video, dan lain sebagainya lalu masukkan bahan itu di blog, maka bisa digunakan oleh siswa maupun teman sejawat  yang memerlukannya.
Berikut ini adalah contoh blog pak Dedi yang disiapkan untuk siswanya juga teman sejawat  yang bisa digunakan di era pandemi ini https://dedidwitagama.wordpress.com/2021/02/15/perbandingan-trigonometri-sudut-sudut-berelasi/

Blog bisa diisi sesuai dengan kebutuhan dan menjadi hak otoritas pemilik blog sepenuhnya, seperti halnya di dunia vloger youtube, setiap orang bebas mengisi blognya dg apa saja yg dia mau, nanti akan terlihat mana yang netizen paling suka, ini bisa dilihat dari statistik blog tersebut. Walaupun ada kebebasan menulis tp harus hati dg UU ITE, kalau bisa tuliskan yg aman- aman saja jangan kritik pejabat dan bawa nama pejabat jika tak ingin mengambil resiko. Membuat blog tujuan utamanya adalah untuk membangun branding sekaligus membangun kepercayaan diri serta belajar menulis sebelum masuk di dunia penulisan pada media yang profesional misal di Koran, majalah dan lain-lain. Nah jika sudah demikian kita tentu berusaha agar blog kita menjadi ramai pengunjungnya.
Blog yg baik itu sangat relatif, sama dengan fenomena instagram dan tiktok,  maka blog yg ramai pengunjungnya adalah blog yg banyak menjawab kebutuhan pengguna internet. Salah satu trik agar pengunjung banyak ke blog kita, tuliskan banyak hal yg kira - kira dibutuhkan banyak orang dan bermanfaat tentunya, maka sebaiknya gunakan tag yang sedang ramai dibicarakan orang, biasa iklan akan datang sendiri dan akan menghubungi kita lewat email atau telpon, jika kita mencantumkan nomer kontak di blog. Ketika ada peserta yang bertanya tentang bagaimana agar blog bisa menghasilkan, pak Dedi menyarankan sebagai pemula agar jangan dulu memikirkan keuntungan materi dari blog, "jika teman mau monetisasi (mengkomersilkan) blog atau tidak itu hak pemilik blog, tapi kalo blog aja belom punya mah, jangan dulu mikir kesana, pikirin aja dulu cara bikin blog dan banyakin jumlah pengunjung, serta kemanfaaatannya buat semesta, setelah itu Allah bakal datangkan rejeki dari tempat yg tak terduga", demikian kutipan harapan beliau. Pak Dedi meminta untuk mengelolah saja dulu blog dengan baik, karena yang paling berat dalam mengelolah blog adalah konsistensi, dan komitmen blogging, banyak orang yg punya blog sekian tahun yang lalu, tapi kemudian terbengkalai tak lagi diisi hingga lupa passwordnya dan akibatnya membuat blog baru lagi, tapi mangkrak lagi tak berkelanjutan, itu yg paling sukar. Selanjutnya agar kualitas tulisan bisa meningkat yang bisa kita lakukan adalah melakukan Blogwalking or berkunjung ke blog teman teman atau siapa saja, membaca apa saja, lalu menemukan ide dan sy tulis dg bahas saya, dilengkapi dg gambar ilustrasi, pendukung , upload deh , dua alinea cukup kadang cuma satu baris kalimat, demikian imbuh pak Dedi, Wah jadi semangat saya ini pak, pengen mengelolah blog saya dengan baik, sambil belajar sedikit demi sedikit, gimana menjadi blogger yang baik

Tidak terasa waktu yang dialokasikan untuk belajar sudah habis, moderator meminta kepada pak Dedi sebagai nara sumber untuk memberikan closing statement.Pak Dedi mengajak kita untuk  membayangkan ketika suatu hari nanti, cucu atau cicit kita mencari nama kita  sebagai kakek, nenek atau buyutnya, dan menemukan tulisan" di blog dengan wajah kita di masa lalu ... bagaimana perasaaan anak kecil yg mulai kenal mesin pencari itu?
Bisa jadi perbandingan jika seorang koruptor yang pernah viral beritanya dan dipenjara punya cucu, tiba -tiba anak kecil cucu koruptor itu browsing nama kakek/neneknya di mesin pencari dan menemukan cerita kasus kakeknya , kita bisa bayangkan bagaimana repotnya orang tua sang cucu menjawab pertanyaan anaknya setelah tau cerita kakeknya?.
Pak Dedi melanjutkan bahwa blog adalah teknologi yang sesungguhnya menerapkan konsep peribahasa lama kita "Gajah mati meninggalkan gading, manusia mati meninggalkan nama " Nah gimana dengan kita ? Jika kita mati mau meninggalkan apa?

Sebelum menyampaikan salam penutup, pak Dedi menambahkan, bahwa blog bisa jadi gading yang kita tinggalkan buat anak cucu kita dan generasi penerus ... atau   mau mati sia"? pilihan di tangan kita... selamat berjuang jadi pribadi yang punya arti, atau anda tak menjadi apa-apa hingga tak bisa apa", selamat berjuang saudaraku...kalimat penutup yang sungguh bisa menggugah hati siapa saja yang mendengarnya, siapapun pastilah ingin bermanfaat bagi orang lain, malam semakin larut, motivasi pak Dedi menyadarkan saya bahwa semuanya belum terlambat, saya mau pak , saya mau menyalurkan hobby menulis saya dengan konsisten, saya berharap kelak, minimal anak cucu saya bangga pernah punya nenek moyang yang semasa hidupnya bisa memberi kemanfaatan buat orang lain, walaupun hanya lewat tulisan. Barakallah, dengan kondisi mata yang kurang dari lima watt saya mengakhiri tulisan saya malam ini dengan mengucapkan hamdalah...Alhamdulillah Rabbil Alaamiin



Komentar

  1. Mantap. Artikelnya lengkap dan sempurna. Very good. Lnjutkn 🙏👍

    BalasHapus
  2. Wah, ibu keren tulisannya masuk harian lokal.
    Selamat bergabung di gelombang 17 ya bu, resumenya bagus. Saya suka bacanya

    BalasHapus
    Balasan
    1. Terimakasih bu Pipit cantik yang selalu memberi saya support ❤️, sukses juga buat bu Pipit ya

      Hapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Hadiah Terindah di Akhir Tahun 2021 dan Awal Tahun 2022

Pantun Pendidikan. Oleh: Sri Hartati Said

Ya Allah...Tunai Sudah Janji Bakti