CARA MENUMBUHKAN KARAKTER DAN BUDAYA MENULIS BAGI GURU

Hari Jumat malam sabtu tanggal 26 Februari tahun 2021 kembali saya mengikuti kelas belajar menulis gelombang 17. Malam ini adalah pertemuan ke 5 saya belajar. Seperti disampaikan oleh Om Jay bahwa mala mini kegiatan belajar akan dipandu oleh pak Sucipto Ardi atau biasa dipanggil pak Cip. Selanjutnya Om Jay mempersilahkan pak Cip untuk memimpin kuliah  malam ini. Acara langsung diambil alih oleh pak Cip. Seperti biasanya dalam memandu sebuah acara pertama pak Cip menyampaikan salam dan memperkenalkan kalau beliau adalah moderatornya pada malam ini. Selanjutnya pak Cip menyampaikan susunan acara, sebagai berikut: 
Pembukaan 
Paparan nara sumber ( 1 jam )
Tanya jawab ( 1 jam )
Penutup
Pak Cip mengajak peserta mengawali kegiatan dengan membaca bassmalah bagi umat muslin dan bagi peserta non muslim diminta berdoa dengan cara masing masing. Pak Cip kembali mengucapkan terimakasih atas kepercayaan yang diberikan oleh Om Jay untuk gabung dalam tim dan beliau juga mengatakan sangat senang jika dapat membantu kegiatan yang dapat mencerdaskan lagi berfaedah. Menurut pak Cip waktu yang disediakan dua jam, satu jam untuk materi yang akan disampaikan oleh nara sumber, satu jam sisanya disediakan kesempatan untuk peserta yang ingin bertanya, selanjutnya pak Cip menyampaikan siapa nara sumber hebat kita malam ini dan langsung mempersilahkan nara sumber untuk menyampaikan materi pelajaran, siapakah nara sumber hebat itu ?... beliau adalah ibu Umi Rosidah . dari CV ibu Umi Rosidah adalah seorang guru PAI di SMP Negeri 2 Kepung dengan segudang prestasi, pengalaman organisasi dan karya . 
Bu Rosidah mengawali kegiatan belajar dengan mengucapkan terimakasih atas waktu yang diberikan, mengucapkan salam, selanjutnya menyapa Om Jay dan pak Cip, serta  seluruh peserta pelatihan menuli gelombang 17. Bu Rosidah merasa berbahagia bisa bertemu dan berbagi ilmu mengenai kegiatan tulis menulis, dan malam ini temanya “ MENUMBUHKAN KARAKTER DAN BUDAYA MENULIS BAGI GURU”.  Menurut bu rosidah, “Guru mulia karena karya” , itulah yang menjadi pelecut beliau untuk terus belajar dan berkarya, dengan berkarya berarti satu langkah lebih dekat seseorang untuk menjadi juara. Karena guru adalah teladan maka guru harus terus belajar karena ini sangat penting untuk memacu semangat belajar peserta didiknya. Untuk berkarya, aktifitas membaca adalah modal utamanya, karena dengan membaca akan memperkaya  khasanah keilmuan seseorang sehingga kita dapat melakukan sintesis dan meyajikan tulisan yang berkualitas sesuai sudut pandang kita sendiri dan bukan hasil duplikasi,
Mengapa kita harus menulis ?, karena hingga hari ini profesi menulis adalah salah satu pekerjaan yang sangat dihormati dan dihargai secara social, selain itu kemampuan menulis dipandang sebagai indicator intelektualitas dan kematangan berfikir. Tidak heran jika kegemaran menulis Umi Rosidah mengantarkan beliau pada berbagai kegiatan lomba, hingga memperoleh berbagai prestasi, karena menulis itu pula beliau  berkesempatan bertemu bapak ibu guru hebat yang penuh inspirasi dan motivasi dari berbagai penjuru di tanah air. Karena menulis pula beliau bertemu tokoh tokoh hebat dari menteri hingga bapak presiden, selain itu beliau mendapatkan kesempatan ikut course di Jepang selama 21 hari dan berbagai pengalaman luar biasa lainnya.  Prestasi dan penghargaan yang diperoleh Umi Rosidah sesuai dengan motto beliau “Jika kau ingin mengenal dunia bacalah buku, dan jika kau ingin dikenal dunia tulislah buku”. 
Bu Umi Rosidah sangat mengharapkan dan memotivasi  peserta untuk membiasakan diri membaca dan menulis, selanjutnya mengembangkan kemampuan dari menulis berbasis pengalaman dan kegemaran menjadi menulis berdasarkan riset atau penelitian. Bu Umi Rosidah memberikan motivasi untuk menyelesaikan tulisan pertama kita, karena  jika kita berhasil menyelesaikan tulisan pertama kita maka tulisan selanjutnya akan lebih mudah kita selesaikan dan seterusnya, karena menulis tidak sesulit yang kita bayangkan,itu menurut ibu Umi Rosidah loh . Selanjutnya  menurut ibu Umi Rosidah, sesungguhnya banyak diantara kita yang ingin jadi penulis, namun sedikit dari kita yang mampu mewujudkannya. Meengapa menulis kerap kali kita anggap terasa begitu sulit , karena dipengaruhi oleh beberapa alasan diantaranya :
Merasa tidak berbakat
Sejatinya menulis tidak hanya berasal dari bakat, namum bisa diasah dengan ketekunan dan latihan yang terus menerus serta menjaga komitmen
Tidak memiliki ide
Ide bisa kita dapatkan dengan memperbanyak diskusi, kolaborasi, paling penting banyak membaca agar perbendaharaan kosa kata dan referensi kita bertambah
Tidak berani menerima kritik
Tulisan yang sulit berkembang adalah tulisan yg ditulis oleh orang yang menutup diri dan anti kritik dan saran dari orang lain. Padahal kritikan akan memacu dan memotivasi kita untuk berubah menjadi lebih baik dalam menulis
Tidak ada waktu
Sekarang menulis tidak memerlukan waktu khusus, bisa dikerjalan di sela sela kegiatan kita yang padat, seperti saat menunggu anak di sekolahnya, intinya kita bisa luangkan waktu disela kesibukan.
Tidak suka menulis
Untuk alasan ini kita harus mencari tahu mengapa kita tidak suka menulis, Insya Allah rasa tidak suka akan berubah menjadi suka

Alasan seseorang menulis
Ada beberapa alasan seseorang menulis :

Orientasi material
Tujuannya mengejar uang, bisa dari royalty, fee pembicara dan semacamnya, apalagi bisa menulis novel yang bisa diangkat ke layar lebat

Orientasi eksistensial
Tujuannya mengejar popularitas dan pengakuan dari masyarakat

Orientasi personal 
Bersifat lebih pribadi dengan tujuan lebih mencurahkan perasaan, pengalaman, atau kisah pribadi agar dapat dibaca oleh orang lain

Orientasi social
Tujuannya untuk mengetahui dan mengubah cara berfikir masyarakat serta membangun peradaban

Orientasi spriritual
Tujuannya untuk beribadah dan memperoleh pahala dengan mengajak pembaca untuk melakukan perbuatan baik

Ada beberapa alasan mengapa seseorang menulis :
Alasan rasional
Alasan emosional
Alasan social dan 
Alasan spriritual

Kegiatan yang dapat dilakukan untuk menjadi penulis yang baik :
Membaca
Diskusi
Mengamati dan merasakan
Pergaulan social
Jika  ada salah satu alasan di atas yang membuat kita untuk menulis, kita bisa memantapkan hati dan mulailah menulis. Dalam menulis mood terkadang naik dan turun, sebenarnya itu sudah biasa, namun hal tersebut bisa disiasati dengan berkumpul bersama orang orang yang sehobby, dan produktif, bisa juga dengan mengikuti event yang ada kaitannya dengan menulis, paling penting kita harus latihan menulis setiap harinya. Jangan lewatkan hari tanpa menulis, walau hanya menghasilkan satu atau dua paragraph, dan terus ditingkatkan hingga menulis menjadi kebutuhan. 
Sebagai closing statement dari nara sumber ibu Umi Rosidah mengharapkan agar kita guru tidak berhenti berkarya dan menginspirasi peserta didik kita, dalam bentuk apapun karya itu jika dibuat dengan sungguh sungguh Insya Allah akan menuju kesuksesan. Kuliah mala mini berakhir setelah pak Cipto menutup acara dengan pembacaan hamdalah…Alhamdulillah ala kulli hal. Terimakasih atas semua nikmat darimu Ya Allah , termasuk nikmat dipertemukan dengan orang-orang hebat dan sukses. Assalamualaikum Warahmatullah Wabarakatuh

Komentar

  1. Apa orientasi kita menulis? Resume yang lengkap, narasumber yang hebat.

    BalasHapus
  2. Orientasi saya personal dan sosial pak D, terimakasih ilmunya pak D, akhirnya kolom komentar saya aktif 🙏

    BalasHapus
  3. Terima kasih sdh membuat resumenya dgn baik

    BalasHapus
    Balasan
    1. Saya yang berterimakasih pada Om Jay karena sudah berkenan mengajak saya gabung di group hebat

      Hapus
  4. Banyak manfaat dari menulis setiap hari.Termasuk dengan membaca tulisan ini. Mantap Bu resumenya. Lanjut terus berkarya. Salam Literasi

    BalasHapus
  5. Kesuksesan sebuah tulisan. Keren. Lanjut terus berkarya. Salam Literasi.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Matur suwun supportx pak Etik, saya banyak belajar dari teman teman juga

      Hapus
  6. Mantul deh. Lengkap dan sempurna artikelnya. Semoga tetap semangat dalam berkarya dan berbagi. Very good. Lanjutkan!

    BalasHapus
    Balasan
    1. Terimakasih pak Nana, kalah jauh sama yang muda pak he he

      Hapus
  7. Mantab. Lengkap, sempurna dan menginspirasi. Very good. Lanjutkan!

    BalasHapus
  8. Mantab artikelnya. Lengkap, sempurna dan menginspirasi. Lanjutkan!

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Hadiah Terindah di Akhir Tahun 2021 dan Awal Tahun 2022

Pantun Pendidikan. Oleh: Sri Hartati Said

Ya Allah...Tunai Sudah Janji Bakti